Berikut pembahasan mengenai pengertian Pipeline dan Piping dan tugas dari Departemen Piping. Pipeline merupakan alat yang memakai istilah pipa dan juga sebagai alat untuk menyalurkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.
Fluida ini dapat diolah atau diproses di satu plan dan itulah sebabnya letak unit maupun equipment pengolahan tidak akan berjauhan dan biasanya masih dalam satu kawasan.
Biasanya ada kalanya hasil fluida ini dijual kepada konsumen dan letak sumbernya atau sumur yang cukup jauh dengan tempat pengolahannya. Itulah sebabnya perlu distribusikan menggunakan pipa. Agar lebih jelas mengenai perpipaan ini, Anda bisa simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Yang Dimaksud Pipeline?
Apa pengertian Pipeline? Terkadang antara sumber dan unit pengolahan tidak berlokasi di satu tempat saja. Contohnya adalah unit pengolahannya sangat jauh dari sumber fluidanya dan itulah sebabnya perlu membuat jalur pemipaan untuk menghubungkan 2 fasilitas tersebut.
Nah, penjelasan inilah yang dikenal dengan pipeline atau jaringan dari pipa. Jaringan pipa ini juga bisa untuk gas, limbah, hidrokarbon fluide dari sumber yang akan dialirkan ke distributor.
Dengan menggunakan sistem jaringan ini seperti ini, biasanya pipa dapat melalui jarak ribuan mil dan menghubungkan satu fasilitas ke fasilitas lainnya yang tidak jarang dapat menghubungkan sampai antar negara.
Pipa tersebut biasanya akan diletakkan di atas tanah, di dalam tanah maupun di dalam laut. Jika dibandingkan dengan sistem perpipaan, maka diameter pipa yang dipakai pada jaringan pipa ini cukup besar, yaitu antara 6 sampai 48 inci diameternya.
Jarak yang ditempuh juga akan cukup jauh dan cenderung lurus. Itulah sebabnya akan jauh lebih sedikit memakai komponen fitting karena minyak maupun gas yang dialirkan ke jaringan pipa akan dijual ke konsumen dan perlu dicek terlebih dahulu sistem pemipaannya.
Biasanya mereka akan menghitung dengan departement stress analyst supaya rooting aman digunakan.
Apa Yang Dimaksud Piping?
Pengertian Piping adalah sistem pemipaan yang dapat mengalirkan fluida dari satu maupun beberapa peralatan di suatu fasilitas pengolahan. Biasanya untuk dapat diolah di satu fasilitas yang letak ekuipmennya tidak berjauhan, sehingga pipa yang dihubungkan juga tidak akan terlalu panjang.
Sistem pemipaan ini juga kerap disandingkan dengan terminology proccess yang diartikan sebagai sistem dari suatu pemipaan untuk mengangkut fluida dengan keperluan proses, seperti air, gas, bahan bakar, bahan kimia pada sebuah fasilitas.
Fluida tersebut akan terlibat pada pembuatan produk maupun sekedar untuk membangkitkan energi, khususnya listrik. Nah, untuk menghubungkan pipa yang satu dengan lainnya bisa disebut dengan spool dan umumnya memanfaatkan pengelasan.
Meskipun sering memakai koneksi flange dengan cara dibaut, namun untuk pipa yang memakai tekanan rendah dan tidak begitu berbahaya, seperti cairan pembuangan dan lain bisa memakai mekanisme penyambungan spigot.
Di dalam sistem pemipaan, biasanya pipa yang dihubungkan memiliki diameter yang tidak terlalu besar. Meskipun demikian, jangan dianggap remeh karena satu kesalahan kecil yang terjadi pada pipeline, bisa berpotensi pabrik tidak dapat beroperasi dan bisa menyebabkan korban jiwa.
Itulah sebabnya, designer akan merencanakan secara matang desain sistem pemipaan sebelum di konstruksi dengan klien mereka supaya lebih aman dan efisien.
Tugas-Tugas Departemen Piping di Dunia Teknik
Tugas-tugas departemen sistem pemipaan ini yang secara umum di dunia teknik adalah:
-
Stress Analys
Departemen stress analys mempunyai tugas memastikan sistem perpipaan dalam keadaan aman dengan cara menganalisis data dari hasil perhitungan yang telah disesuaikan dengan aturan dan standar internasional.
Tugas departemen ini selain memastikan sistem aman, namun juga perlu melakukan pengecekan apakah sistem perpipaan cukup fleksibel atau belum.
-
Material Engineer
Departemen material engineer mempunyai tugas menyusun spesifikasi material di pipa yang akan dipakai. Data material tersebut disebut dengan PMC yang dipakai oleh desainer dalam merancang dan juga engineer yang menghitungnya.
Tugas utama dari engineer adalah menghitung serta menganalisis. Biasanya pekerjaan ini dilakukan oleh ahli teknik material maupun teknik mesin.
-
Piping Designer
Departemen ini biasanya bertugas merancang sistem perpipaan. Pembuatan desain maupun gambar proyek biasanya perlu memperhitungkan dan juga mempertimbangkannya dengan baik.
Hal ini dilakukan supaya fungsi sistem perpipaan bisa bekerja secara baik dan aman. Pada saat desain perpipaan, biasanya desainer memakai software khusus untuk memudahkan merancang sistem perpipaan tersebut.
Selain itu, seorang designer juga perlu mempelajari P&ID atau PipinganInstrument Diagram). Begitulah tugas-tugas atau tanggung jawab dari departemen sistem perpipaan yang perlu Anda pahami dengan baik.
Cara Mendesain Sistem Perpipaan
Cara mendesain sistem perpipaan atau pipeline secara umum adalah:
-
Menentukan Jenis, Tekanan, Suhu dan Besar Arus Fluida
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat standar desain, menghitung ketebalan material yang digunakan, besar diameter di pipa dan komponen pipa yang lainnya berdasarkan dengan jenis, suhu, tekanan dan juga besar arus fluida yang mengalir melaluinya.
Biasanya standarisasi material perlu dipertimbangkan dengan baik apabila akan memilih material yang akan dipakai. Standar material tersebut seperti material ASTM atau American Society for Testing maupun ANSI atau American National Standart Institute di flange.
Contohnya adalah pipa yang mengalir fluida hydrocarbon yang memiliki suhu sampai -50 derajat, maka dapat memakai jenis pipa carbon steel yang memiliki kode ASTM A 333. Sedangkan aliran fluida hydrocarbon yang korosif dan memiliki suhu rendah, maka dapat memkaai jenis pipa stainless steel yang memiliki kode ASTM A 312.
Untuk fitting pipa, flange, valve dan juga jenis komponen pipa yang lainnya biasa ditentukan sesuai dengan hasil perhitungan tekanan dan juga besar arus fluida.
-
Jalur Pipa
Apabila 2 hal penting seperti di atas telah ditentukan, kemudian Anda bisa memulai mendesain pipeline yang dibangun nantinya. Ada hal lainnya yang harus diperhitungkan pada saat menentukan jalur pipa seperti efek perubahan suhu.
Pipa yang terbuat dengan bahan apapun bisa mengalami penyusutan maupun pemuaian apabila terjadi temperatur. Itulah sebabnya, perlu fleksibilitas pipa supaya bisa menyerap perubahan pada temperatur yang terjadi.
Salah satu contohnya adalah dengan cara memperbanyak pemasangan loop maupun belokan memakai elbow. Cara ini sering digunakan oleh para ahli yang sudah berpengalaman di didunia perpipaan.
Setelah mendesain sistem perpipaan yang sudah selesai dibuat, kemudian di input ke komputer agar dipraktekkan dengan perubahan efek perubahan suhu yang terjadi.
Apabila sudah dipraktekkan dan menunjukkan hasil yang tidak baik, maka Anda perlu melakukan revisi desain jalur pipa tersebut agar lebih baik lagi.
Selain hal tersebut yang telah dibahas, Anda juga perlu mempertimbangkan hal lainnya, seperti pada penopang pipa, akses operasi dan pemeliharaan dan juga ekonomis serta kemudahan konstruksi.
Kesimpulan
Nah, jadi seperti itulah penjelasan dari Karindo Abadi Makmur mengenai pengertian pipeline dan piping serta tugas departemen piping. Secara singkat, pipeline yaitu sistem pemipaan yang menghubungkan antara fasilitas dan beberapa tugas dari departemen yang terkait agar lebih efisien dan optimal.